PERTARUHAN

Semua
berawal ketika aku diterima menjadi salah seorang peserta pengembaraan akhir
tahun ke tiga puluh sleman.
Tak terbayang sebelumnya aku harus merelakan waktu liburan ku untuk berlatih dan terus berlatih, juga waktu liburan bersama keluarga pun kupertaruhkan disitu. Ini bukan sekedar pramuka biasa, yang kebanyakan orang lain bayangkan hanya berkemah dan bernyanyi, tetapi disini ku mengerti apa artinya kehidupan, yang sebelumnya bermanja dan bermalas. Pengembaraan itu membuat mental dan fisikku diuji, karena banyak duka yang kualami selama pengembaraan berlangsung, seperti kecerdikan atau bahkan kelicikan demi mendapat sebuah pusaka kebanggaan pramuka sleman yaitu tunggul. Kontak fisik sempat kudapat, adu mulut dan keegoisan pun meluap-luap tak terbendung antar peserta lain atau bahkan satu sangga dan pangkalan. Perjalanan lima hari telah kami tempuh, ukir hari dengan senyum. Tangis tawa telah ku lalui bersama kawan satu pangkalan dan lawan .
Tak terbayang sebelumnya aku harus merelakan waktu liburan ku untuk berlatih dan terus berlatih, juga waktu liburan bersama keluarga pun kupertaruhkan disitu. Ini bukan sekedar pramuka biasa, yang kebanyakan orang lain bayangkan hanya berkemah dan bernyanyi, tetapi disini ku mengerti apa artinya kehidupan, yang sebelumnya bermanja dan bermalas. Pengembaraan itu membuat mental dan fisikku diuji, karena banyak duka yang kualami selama pengembaraan berlangsung, seperti kecerdikan atau bahkan kelicikan demi mendapat sebuah pusaka kebanggaan pramuka sleman yaitu tunggul. Kontak fisik sempat kudapat, adu mulut dan keegoisan pun meluap-luap tak terbendung antar peserta lain atau bahkan satu sangga dan pangkalan. Perjalanan lima hari telah kami tempuh, ukir hari dengan senyum. Tangis tawa telah ku lalui bersama kawan satu pangkalan dan lawan .
Dipenghujung tahun, tak kuduga malam itu adalah puncak.
Dimana kita semua berkumpul melebur menjadi satu untuk merayakan malam
pergantian tahun. Perselisihan, dendam dan konflik selama pengembaraan seketika
sirna bagai ditelan bumi. Gemufamire jadi saksi persaudaraan kami, peserta
pengembaraan.Tak terasa hari mulai pagi dan sang mega pun menampakkan wajahnya,
menyilaukan setiap yang melihat. Peserta mulai berkumpul dan bersiap, dan aku
bersama rekan satu pangkalan mempersiapkan diri untuk upacara penutupan.
Upacara telah selesai dan tiba pada waktu yang dinanti, panitia mengumumkan
pemenang. Ketika semua piala telah dibagi, kini giliran pusaka kebanggaan
sleman yaitu tunggul, yang akan diberikan kepada sangga yang terkuat. Alangkah
beruntung dan gembiranya aku bersama teman seperjuangan satu pangkalan dapat
memperoleh tunggul. Tangis haru dan rasa bangga kami rasakan, tak lupa kami
bersyukur. Hingga teruntai sebuah memori yang kan terpatri disanubariku.
Teringat kenangan dikala senja, diawal ku mulai aktif
bergabung suatu kegiatan pramuka yang biasa disebut pengembaraan akhir tahun,
untuk mewakili sekolah ditingkat kabupaten sleman. Waktu itu aku kelas satu di
smk negeri satu seyegan. Dan aku pun tidak tau apa itu pengembaraan akhir
tahun, karena sebelum masuk smk aku tidak terlalu aktif kegiatan pramuka.
Sebelumnya, aku juga tak berminat, tapi karena ajakan dan
dorongan kawan akhirnya aku mencoba untuk ikut. Ternyata kegiatan pengembaraan itu adalah kegiatan yang cukup
akbar, dan juga sudah di tunggu-tunggu oleh ratusan peserta dari berbagai
sekolah di kabupaten sebelah utara jantung kota jogja dan merupakan kabupaten
yang terkenal akan manisnya salak pondoh, yaitu sleman. Untuk bisa menjadi
salah seorang peserta perwakilan sekolah dikegiatan pengembaraan tersebut, aku
harus mengikuti tahap awal. Yaitu seleksi dan bila ingin lolos seleksi calon
peserta dituntut harus memiliki ketahanan fisik yang prima serta memiliki
wawasan pengetahuan alam maupun sosial, dan juga sejarah yang luas. Tiba di hari
pertama, ketika jam pelajaran telah usai calon peserta akan melaksanakan tes
tertulis, yang dilaksanakan digedung bacaan sebelah atas. Aku dan peserta lain
telah mempersiapkan alat tulis dan pastinya telah membaca beberapa hingga
sebagian ilmu alam, sosial, dan sejarah yang sekira nya akan di ujikan di tes
tertulis. Ratusan soal telah kami kerjakan hingga tak terasa hari mulai gelap,
dan kami pun pulang dan sebelumnya kami kumpulkan terlebih dahulu soal yang di
berikan oleh para pembina penyeleksi. Kami berpamitan dan dilanjutkan hari
kedua setelah pulang sekolah untuk melaksanakan tes wawancara dan tes samapta, tes
sampta itu seperti lari mengelilingi arena upacara sebanyak-banyaknya, push up,
pull up, shit up, dan tentunya semua itu dibatasi dengan waktu yang telah
ditentukan oleh pembina penyeleksi.
Hari mulai larut dan kami telah mandi keringat, kami pun
di baris kan dan pembina penyeleksi mengingatkan bahwa besok adalah hari penentuan.
Akhir acara ditutup dengan doa, dan saat itu juga aku berharap dapat lolos
seleksi. Hari yang dinantikan pun datang,
tak kusangka ketika pembina meyebut nama peserta yang dinyatakan lolos
seleksi namaku pun turut dipanggil. Kegiatan pengembaraan itu dilaksanakan
empat hari sebelum tahun baru dan satu hari setelah tahun baru digunakan untuk
upacara penutupan, Pangkalanku memulai latihan setelah ujian akhir semester
berakhir. Latihan yang kami lakukan adalah melakukan kegiatan fisik dipagi hari
hingga menjelang siang, setelah itu kami latihan giat yang diperlombakan di pengembaraan
nanti, hingga sore bahkan malam. Itu kami lakukan sampai dua hari sebelum
kegiatan pengembaraan di mulai.
Giat yang ku ikuti adalah pionering, aku berlatih dengan
keras bersama rekan satu pangkalan yang lain. Makin hari kami makin akrab yang sebelumnya
belum saling mengenal. Canda dan tawa yang terlontar menambah kehangatan
suasana, bahkan aku merasa beruntung memiliki teman seperti mereka. Latihan dan
tempaan tiap hari, tanpa jeda waktu yang kami alami bagai dikarantina. Tak
terasa malam terakhir latihan tiba, tepat pukul dua belas malam kami dibariskan
di tengah lapangan upacara.
Pembina pun memotivasi kami, lalu kami diminta untuk
memejamkan mata dan berdoa. Aku berharap semoga latihan dengan kerja keras yang
kulakukan, dan juga mempertaruhkan waktu tidak berkumpul bersama keluarga
selama liburan sekolah demi mengikuti pengembaraan tidak sia-sia. Perjalanan pengembaraan
akhir tahun ini juga disebut dengan nama adalah rute tentara pelajar. Tak
disangka ternyata rute ini adalah salah satu rute terjauh selama pengembaraan
di selenggarakan. Pengembaraan ini begitu istimewa karena tepat di
selenggarakan yang ke tiga puluh. Dan setelah pengembaraan ketiga puluh ini
berakhir, kami berhasil mendapatkan beberapa piala dan pusaka kebanggaan pramuka
sleman, tunggul.
Ditahun berikutnya saat kukelas dua smk, aku kembali
mengikuti pengembaraan yang ke tiga puluh satu. Atau lebih tepat nya barata
ketiga puluh satu, tak ada yang spesial di tahun kedua ini. Justru hanya
sedikit piala yang kami dapatkan dan kami harus rela melepas tunggul, karena
tunggul adalah pusaka pengembaraan bergilir. Untuk bisa memiliki tunggul
sepenuhnya harus setidak nya mendapatkan tunggul selama tiga kali
berturut-turut dan baru tunggul dapat di miliki sepenuhnya. Saat itu kami sangat
sedih, tangis pun tak terbendung bercampur dengan emosi yang ku rasakan karena
menurut ku lawan yang mendapatkan tunggul, ketika diperjalanan banyak melakukan
kecurangan. Aku bersama rekan sepangkalan sempat protes ke sangga kerja. Tapi nasi telah menjadi bubur kami harus
ikhlas, pembina kami pun datang dan memotivasi “anak-anak kalian tidak perlu bersedih, kami
sangat menghargai perjuangan kalian selama ini. Tak perlu saling menuduh dan
menyalahkan, tetap lah bersyukur atas latihan dan kerja keras kalian selama
ini. Dan tetaplah berlapang dada”.”Siap kak terimakasih” Kami pun pulang dengan
perasaan yang masih mengganjal, mungkin tahun ini bukan tahun keberuntungan
kami.
Terangkai tiga tahun lama nya aku telah mengikuti
pengembaraan, kini aku sudah kelas tiga. Dan pengembaraan yang kuikuti kali ini
adalah pengembaraan yang ketiga puluh dua. Tiga kali berturut-turut pula aku
pertaruhkan waktu liburan dan tahun baru tidak bersama keluarga.
Begitu banyak kenangan antara suka dan duka yang kualami.
Kini di pengembaraan yang ketiga puluh dua, aku bukan lagi sebagai peserta
namun aku menjadi sangga kerja menjadi seksi keamanan. Malam ini terasa dingin,
kenangan pengembaraan tahun lalu membuatku teringat akan kebersamaan yang
kualami waktu itu, sedih dan senang rasanya. Saat itu, aku sedang bercengkrama
bersama rekan dan pembina satu pangkalan denganku. Yang kebetulan mereka datang
untuk melihat kondisi peserta pengembara.
Dan ku duduk dipinggir tempat berkemah untuk mengawasi
dari atas peserta pengembara dengan secangkir kopi panas yang dibuatkan oleh
pembina ku. Sungguh indah malam itu, langit cakrawala sleman menjadi saksi bisu
pengembaraan akhir tahun. Saat embun pagi merasuki kalbu, ku bangun dan bersiap
untuk upacara penutupan pengembaraan akhir tahun, alangkah bangganya ku dengar
pangkalan yang mendapat tunggul ialah smk negeri satu seyegan. Kegembiraan
terlihat dari raut wajah rekan pangkalanku, aku pun turut bahagia. Semoga tahun
berikutnya pangkalan ku bisa kembali membawa pulang tunggul.
Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
ReplyDeleteBonus Deposit Member Baru 100.000
Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis
ERTIGA POKER
ERTIGA
POKER ONLINE INDONESIA
POKER ONLINE TERPERCAYA
BANDAR POKER
BANDAR POKER ONLINE
BANDAR POKER TERBESAR
SITUS POKER ONLINE
POKER ONLINE
ceritahiburandewasa
MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT
Rasakan Kemenangannya bersama kami dengan link dibawah ini:
ReplyDeleteSitus Judi Poker
Agen Poker Terpercaya
Bandar Ceme Terpercaya
Milepoker
Domino Online
Dewa Slot
Live Chat Milepoker