Pages

Friday, February 23, 2018

CERITA PENDEK “PERTARUHAN”



PERTARUHAN
            Semua berawal ketika aku diterima menjadi salah seorang peserta pengembaraan akhir tahun ke tiga puluh sleman.
Tak terbayang sebelumnya aku harus merelakan waktu liburan ku untuk berlatih dan terus berlatih, juga waktu liburan bersama keluarga pun kupertaruhkan disitu. Ini bukan sekedar pramuka biasa, yang kebanyakan orang lain bayangkan hanya berkemah dan bernyanyi,  tetapi   disini ku mengerti apa artinya kehidupan, yang sebelumnya bermanja dan bermalas. Pengembaraan itu membuat mental dan fisikku diuji,  karena banyak duka yang kualami selama pengembaraan berlangsung, seperti kecerdikan atau bahkan kelicikan demi mendapat sebuah pusaka kebanggaan  pramuka sleman yaitu tunggul. Kontak fisik sempat kudapat, adu mulut dan keegoisan pun meluap-luap tak terbendung antar peserta lain atau bahkan satu sangga dan pangkalan. Perjalanan lima hari telah kami tempuh, ukir hari dengan senyum. Tangis tawa telah ku lalui bersama kawan satu pangkalan dan lawan .
Dipenghujung tahun, tak kuduga malam itu adalah puncak. Dimana kita semua berkumpul melebur menjadi satu untuk merayakan malam pergantian tahun. Perselisihan, dendam dan konflik selama pengembaraan seketika sirna bagai ditelan bumi. Gemufamire jadi saksi persaudaraan kami, peserta pengembaraan.Tak terasa hari mulai pagi dan sang mega pun menampakkan wajahnya, menyilaukan setiap yang melihat. Peserta mulai berkumpul dan bersiap, dan aku bersama rekan satu pangkalan mempersiapkan diri untuk upacara penutupan. Upacara telah selesai dan tiba pada waktu yang dinanti, panitia mengumumkan pemenang. Ketika semua piala telah dibagi, kini giliran pusaka kebanggaan sleman yaitu tunggul, yang akan diberikan kepada sangga yang terkuat. Alangkah beruntung dan gembiranya aku bersama teman seperjuangan satu pangkalan dapat memperoleh tunggul. Tangis haru dan rasa bangga kami rasakan, tak lupa kami bersyukur. Hingga teruntai sebuah memori yang kan terpatri disanubariku.
Teringat kenangan dikala senja, diawal ku mulai aktif bergabung suatu kegiatan pramuka yang biasa disebut pengembaraan akhir tahun, untuk mewakili sekolah ditingkat kabupaten sleman. Waktu itu aku kelas satu di smk negeri satu seyegan. Dan aku pun tidak tau apa itu pengembaraan akhir tahun, karena sebelum masuk smk aku tidak terlalu aktif kegiatan pramuka.

Sebelumnya, aku juga tak berminat, tapi karena ajakan dan dorongan kawan akhirnya aku mencoba untuk ikut.     Ternyata kegiatan pengembaraan itu adalah kegiatan yang cukup akbar, dan juga sudah di tunggu-tunggu oleh ratusan peserta dari berbagai sekolah di kabupaten sebelah utara jantung kota jogja dan merupakan kabupaten yang terkenal akan manisnya salak pondoh, yaitu sleman. Untuk bisa menjadi salah seorang peserta perwakilan sekolah dikegiatan pengembaraan tersebut, aku harus mengikuti tahap awal. Yaitu seleksi dan bila ingin lolos seleksi calon peserta dituntut harus memiliki ketahanan fisik yang prima serta memiliki wawasan pengetahuan alam maupun sosial, dan juga sejarah yang luas. Tiba di hari pertama, ketika jam pelajaran telah usai calon peserta akan melaksanakan tes tertulis, yang dilaksanakan digedung bacaan sebelah atas. Aku dan peserta lain telah mempersiapkan alat tulis dan pastinya telah membaca beberapa hingga sebagian ilmu alam, sosial, dan sejarah yang sekira nya akan di ujikan di tes tertulis. Ratusan soal telah kami kerjakan hingga tak terasa hari mulai gelap, dan kami pun pulang dan sebelumnya kami kumpulkan terlebih dahulu soal yang di berikan oleh para pembina penyeleksi. Kami berpamitan dan dilanjutkan hari kedua setelah pulang sekolah untuk melaksanakan tes wawancara dan tes samapta, tes sampta itu seperti lari mengelilingi arena upacara sebanyak-banyaknya, push up, pull up, shit up, dan tentunya semua itu dibatasi dengan waktu yang telah ditentukan oleh pembina penyeleksi.
Hari mulai larut dan kami telah mandi keringat, kami pun di baris kan dan pembina penyeleksi mengingatkan bahwa besok adalah hari penentuan. Akhir acara ditutup dengan doa, dan saat itu juga aku berharap dapat lolos seleksi. Hari yang dinantikan pun datang,  tak kusangka ketika pembina meyebut nama peserta yang dinyatakan lolos seleksi namaku pun turut dipanggil. Kegiatan pengembaraan itu dilaksanakan empat hari sebelum tahun baru dan satu hari setelah tahun baru digunakan untuk upacara penutupan, Pangkalanku memulai latihan setelah ujian akhir semester berakhir. Latihan yang kami lakukan adalah melakukan kegiatan fisik dipagi hari hingga menjelang siang, setelah itu kami latihan giat yang diperlombakan di pengembaraan nanti, hingga sore bahkan malam. Itu kami lakukan sampai dua hari sebelum kegiatan pengembaraan di mulai.
Giat yang ku ikuti adalah pionering, aku berlatih dengan keras bersama rekan satu pangkalan yang lain. Makin hari kami makin akrab yang sebelumnya belum saling mengenal. Canda dan tawa yang terlontar menambah kehangatan suasana, bahkan aku merasa beruntung memiliki teman seperti mereka. Latihan dan tempaan tiap hari, tanpa jeda waktu yang kami alami bagai dikarantina. Tak terasa malam terakhir latihan tiba, tepat pukul dua belas malam kami dibariskan di tengah lapangan upacara.
Pembina pun memotivasi kami, lalu kami diminta untuk memejamkan mata dan berdoa. Aku berharap semoga latihan dengan kerja keras yang kulakukan, dan juga mempertaruhkan waktu tidak berkumpul bersama keluarga selama liburan sekolah demi mengikuti pengembaraan tidak sia-sia. Perjalanan pengembaraan akhir tahun ini juga disebut dengan nama adalah rute tentara pelajar. Tak disangka ternyata rute ini adalah salah satu rute terjauh selama pengembaraan di selenggarakan. Pengembaraan ini begitu istimewa karena tepat di selenggarakan yang ke tiga puluh. Dan setelah pengembaraan ketiga puluh ini berakhir, kami berhasil mendapatkan beberapa piala dan pusaka kebanggaan pramuka sleman, tunggul.
Ditahun berikutnya saat kukelas dua smk, aku kembali mengikuti pengembaraan yang ke tiga puluh satu. Atau lebih tepat nya barata ketiga puluh satu, tak ada yang spesial di tahun kedua ini. Justru hanya sedikit piala yang kami dapatkan dan kami harus rela melepas tunggul, karena tunggul adalah pusaka pengembaraan bergilir. Untuk bisa memiliki tunggul sepenuhnya harus setidak nya mendapatkan tunggul selama tiga kali berturut-turut dan baru tunggul dapat di miliki sepenuhnya. Saat itu kami sangat sedih, tangis pun tak terbendung bercampur dengan emosi yang ku rasakan karena menurut ku lawan yang mendapatkan tunggul, ketika diperjalanan banyak melakukan kecurangan. Aku bersama rekan sepangkalan sempat protes ke sangga kerja.  Tapi nasi telah menjadi bubur kami harus ikhlas, pembina kami pun datang dan memotivasi  “anak-anak kalian tidak perlu bersedih, kami sangat menghargai perjuangan kalian selama ini. Tak perlu saling menuduh dan menyalahkan, tetap lah bersyukur atas latihan dan kerja keras kalian selama ini. Dan tetaplah berlapang dada”.”Siap kak terimakasih” Kami pun pulang dengan perasaan yang masih mengganjal, mungkin tahun ini bukan tahun keberuntungan kami.
Terangkai tiga tahun lama nya aku telah mengikuti pengembaraan, kini aku sudah kelas tiga. Dan pengembaraan yang kuikuti kali ini adalah pengembaraan yang ketiga puluh dua. Tiga kali berturut-turut pula aku pertaruhkan waktu liburan dan tahun baru tidak bersama keluarga.
Begitu banyak kenangan antara suka dan duka yang kualami. Kini di pengembaraan yang ketiga puluh dua, aku bukan lagi sebagai peserta namun aku menjadi sangga kerja menjadi seksi keamanan. Malam ini terasa dingin, kenangan pengembaraan tahun lalu membuatku teringat akan kebersamaan yang kualami waktu itu, sedih dan senang rasanya. Saat itu, aku sedang bercengkrama bersama rekan dan pembina satu pangkalan denganku. Yang kebetulan mereka datang untuk melihat kondisi peserta pengembara.
Dan ku duduk dipinggir tempat berkemah untuk mengawasi dari atas peserta pengembara dengan secangkir kopi panas yang dibuatkan oleh pembina ku. Sungguh indah malam itu, langit cakrawala sleman menjadi saksi bisu pengembaraan akhir tahun. Saat embun pagi merasuki kalbu, ku bangun dan bersiap untuk upacara penutupan pengembaraan akhir tahun, alangkah bangganya ku dengar pangkalan yang mendapat tunggul ialah smk negeri satu seyegan. Kegembiraan terlihat dari raut wajah rekan pangkalanku, aku pun turut bahagia. Semoga tahun berikutnya pangkalan ku bisa kembali membawa pulang tunggul.

2 comments:

  1. Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
    Bonus Deposit Member Baru 100.000
    Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
    Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
    Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
    Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
    Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis

    ERTIGA POKER
    ERTIGA
    POKER ONLINE INDONESIA
    POKER ONLINE TERPERCAYA
    BANDAR POKER
    BANDAR POKER ONLINE
    BANDAR POKER TERBESAR
    SITUS POKER ONLINE
    POKER ONLINE


    ceritahiburandewasa

    MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
    KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
    CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT

    ReplyDelete